FF Kyumin GS : I’ll Be There For U [Part 12]

Title                : I’ll Be There For You

Author            : Sevy Lelibriani

Pairing            : KyuMin—slight HaeHyuk, SiMin, KyuToria, HaeMin (?)

Genre             : romance, hurt (?), family

Rating             : T

 

Disclaimer      : Keseluruhan alur dan cerita dalam Fanfic ini adalah milik saya. Cast juga milik saya selama mereka berada dalam ruang lingkup FF ini, haha.. *dibakar massa*

 

**********************

>>previous part

“Annyeong, calon istriku. Kali ini kau tak akan bisa kabur lagi.” Ujar Siwon sambil tersenyum ala joker. Kaki Sungmin terasa lemas, ‘Kyu…tolong aku…’

 

*********part 12********

 

            “Ah, akhirnya setelah antri cukup lama, dapat juga…” gumam Kyuhyun puas sambil menggenggam dua gelas minuman. Namun matanya membelalak kaget saat di dapatnya tempat Sungmin menunggu tadi dalam keadaan kosong. Seketika perasaan takut dan cemas menyusup kedalam hati Kyuhyun. Bergegas ia berlari mendekati tempat tersebut.

 

“Sungmin-ah…” teriak Kyuhyun panik. Dipacunya langkahnya berlari mengitari tempat tersebut. Tiba-tiba tanpa ia duga, dari arah berlawanan sebuah mobil melesat cepat. Sontak Kyuhyun menatap tak percaya pada mobil tersebut. Ia hapal betul siapa pemilik mobil itu. Tanpa pikir panjang di kejarnya mobil tersebut, walau ia tahu kecepatan larinya tak mungkin dapat mengimbangi laju mobil itu.

 

BRAK

 

Gelas minuman digenggaman Kyuhyun terjatuh bersamaan dengan ia yang perlahan jatuh terduduk dijalan. Sungguh, andai ia bisa memutar waktu tak akan ia tinggalkan Sungmin sendirian disana. Mobil yang ia tahu betul adalah milik Siwon itu telah menghilang dari pandangannya. Tak terasa air mata menetes di pipi tirus itu, tak jarang orang-orang yang melihat keadaan Kyuhyun merasa iba pada namja tampan itu.

 

**********************

 

“Hiks..hiks—” tangisan lirih Sungmin terus terdengar di dalam mobil yang masih melaju kencang ini. entah akan dibawa kemana ia, Sungmin begitu takut saat ini. sementara Sungmin menangis, tepat disebelahnya kini Siwon tengah tersenyum ah lebih tepatnya menyeringai senang. Ia bahkan sudah dapat membayangkan pernikahannya saat ini. sekilas Siwon menatap Sungmin yang masih ketakutan disampingnya, perlahan tangannya terjulur menyentuh pipi mulus Sungmin.

 

“Jangan menangis, Sayang… kau tak perlu takut pada calon suamimu, arra?” ujar Siwon dengan nada seduktif, sontak Sungmin semakin mengigil ketakutan hingga tanpa sadar bibirnya menggumamkan kata yang seharusnya tak ia gumamkan ketika bersama pria tua ini.

 

“Kyuhyun-ah, tolong aku.” Lirihan Sungmin tersebut sontak membuat mata Siwon melotot marah. Di cengkramnya dagu Sungmin kuat dan dipaksanya untuk menatapnya,

 

“Kau! Jangan pernah kau sebut nama namja lain jika sedang bersamaku. Atau kau akan menyesal.” Ancam Siwon. Air mata Sungmin keluar tanpa ia sadari tubuhnya semakin menggigil ketakutan. Perlahan Siwon melepaskan cengkramannya dan mengambil ponselnya dari saku jasnya.

 

“Yeoboseyo, Victoria…” sontak mata Sungmin membulat ketika mendengar nama tersebut.

 

“Sungmin sudah berada bersamaku. Sekarang urusan Kyuhyun aku serahkan padamu.”

 

DEG

 

Seketika jantung Sungmin berpacu cepat ketika mendengar nama Kyuhyun. Apa Victoria akan memaksa Kyuhyun untuk menjadi miliknya? Isakan Sungmin semakin terdengar kencang. Sungmin benar-benar tak ingin hal itu terjadi, ia benar-benar mencintai Kyuhyun.

 

“Hey, berhentilah menangis. Kenapa tangismu malah semakin kencang? Kau menangisi Kyuhyun? Sudahlah, ia akan bahagia dengan wanita bernama Victoria itu. Sekarang yang perlu kau pikirkan adalah kita bukan hal lain. Kau mengerti?” ujar Siwon menggebu.

 

“Hiks… Kyu…” isak Sungmin lagi. Kali ini kesabaran Siwon sudah mencapai batasnya. Ia benar-benar muak mendengar Sungmin terus memanggil Kyuhyun. Sebegitu berartikah Kyuhyun bagi Sungmin?

 

PLAK

 

Tamparan Siwon tepat mendarat di pipi mulus tersebut “Kubilang berhentilah menangis dan menyebut nama anak tak tahu diuntung itu. Kau sekarang milikku. Berhenti mengharapkan pria lain. Kau mengerti.”  Teriak Siwon kalap sementara Sungmin hanya bisa berusaha menahan tangisnya sambil memegang pipinya yang mulai terlihat memar.

 

 

**********************

 

Eunhyuk kini tengah duduk di bangku taman tak jauh dari rumahnya yang kini tinggal kenangan. Tatapannya menerawang kosong, tak berapa lama Donghae muncul dihadapan Eunhyuk sambil membawa sebuah bungkusan yang berisi minuman dan obat-obatan.

 

“Ini, minumlah. Kemarikan lenganmu, biar ku obati.” Ujar Donghae kemudian mengambil tempat duduk disamping Eunhyuk. Di usapkannya obat tersebut perlahan pada luka Eunhyuk. Sesekali erangan perih keluar dari bibir Eunhyuk.

 

“Nah, sudah selesai.” Ujar Donghae sambil membereskan obat-obatan tadi. “Gomawo, Hae. Aku tak tahu aku harus bagaimana jika kau tak ada.” Ujar Eunhyuk lirih. Sungguh Donghae miris melihat keadaan Eunhyuk sekarang. Kemana perginya Eunhyuk yang dulu lincah dan galak, kini hanya Eunhyuk yang pemurunglah yang tertinggal.

 

“Gwaenchana, itulah gunanya teman.” Ujar Donghae sembari tersenyum manis. Senyum yang jarang ia tunjukan pada orang lain.

 

“Baiklah, sekarang kau mau kemana?” Tanya Donghae. “Aku tak tahu. Aku sudah tak memiliki siapa-siapa lagi.” Jawab Eunhyuk datar. Donghae menghembuskan nafasnya berat. Ia benar-benar tak habis pikir dengan Appanya. Menyesal ia dulu begitu menginginkan perhatian Siwon.

 

“Hmm… Hyuk, bagaimana kalau kau ikut denganku saja. eh, tapi jangan salah sangka dulu. aku melakukan ini karena aku merasa bersalah padamu karena kelakuan Appaku kau jadi begini, bagaimana?” ujar Donghae hati-hati, tak berani menatap Eunhyuk.

 

“Kau tenang saja, aku tak pernah menyalahkanmu atas semua kejadian ini. kau tak perlu merasa bersalah aku bisa hidup sendiri. Gomawo atas kebaikanmu, aku pergi dulu. annyeong~” ujar Eunhyuk bergegas pergi dari sana. Namun secepat mungkin Donghae menahannya.

 

“Siapa yang mengijinkanmu pergi? Sekarang kau ikut aku.” Ujar Donghae tak terbantahkan. Sekuat tenaga Eunhyuk berusaha melepaskan cengkraman tangan Donghae.

 

“Ya! Kenapa kau selalu berbuat seenakmu? Aku bilang aku tak mau.” Jerit Eunhyuk, sontak Donghae menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Eunhyuk dalam.

 

DEG

 

Seketika jantung Eunhyuk berpacu cepat kala tatapan Donghae mengunci tepat dimanik matanya.

 

“Ba-baiklah, aku ikut denganmu. Tapi katakan kita akan kemana?” Tanya Eunhyuk gugup sambil berusaha membuang tatapannya kearah lain. Tanpa Eunhyuk sadari, sebuah senyum tercipta di wajah tampan Donghae.

 

“Bagus. Sekarang ayo kita ke bandara.”

 

“Bandara? Memangnya kita akan kemana?” Tanya Eunhyuk bingung.

 

“Ke Jepang.” Jawab Donghae singkat.

 

“MWO???”

 

**********************

 

“Kyuhyun-ah… kau mau makan apa?” Tanya Victoria pada Kyuhyun yang kini tengah meringkuk di sudut kamar. Ya, tak berapa lama setelah Sungmin dibawa kabur oleh Siwon, Victoria pun datang dan menghampiri Kyuhyun. Mulanya Kyuhyun menolak untuk ikut dengan Victoria namun sekali lagi, Victoria mengancam akan menyuruh Siwon mencelakakan Sungmin jika Kyuhyun tak ikut bersamanya.

 

Merasa tak ditanggapi, Victoria mencoba mengajak Kyuhyun berbicara lagi, “Kyu… kau tak ingin makan sesuatu? Kau tampak begitu pucat, chagi…” ujar Victoria dengan suara yang dilembut-lembutkan. Sungguh ingin rasanya Kyuhyun membunuh gadis dihadapannya ini sekarang juga.

 

“Jangan memanggilku dengan panggilan menjijikan seperti itu. Hanya Sungmin yang boleh memanggilku seperti itu. Kau mengerti.” Ujar Kyuhyun dingin. Victoria tampak mengernyit tak suka ‘Lagi-lagi Sungmin’ batinnya.

 

“Hm, baiklah, Kyu. Sekarang apa yang kau inginkan? Aku mohon jangan acuhkan aku seperti ini. kau tahu? Aku juga mencintaimu, aku merasa sakit melihatmu seperti ini.” ujar Victoria namun sekali lagi, tak mendapatkan tanggapan dari Kyuhyun.

 

“Bisa kau tinggalkan aku sendiri?” Tanya Kyuhyun datar. Mau tak mau Victoria mengalah dan melangkahkan kakinya keluar meninggalkan Kyuhyun sendirian di kamar besar itu.

 

“Sulit sekali menaklukanmu.”

 

**********************

 

“Aku pulang…” teriak Siwon sambil menyeret paksa lengan Sungmin memasuki rumah mewahnya. Tak berapa lama Kibum serta Heechul muncul di ruang tamu. Sontak mata mereka membulat tak percaya melihat siapa yang dibawa Siwon. Sementara itu Siwon menampilkan smirk terbaiknya seraya merangkul Sungmin.

 

“Annyeong nae anae. Lihat siapa yang kubawa. Bisakah kalian bantu aku urus keperluan Sungmin untuk pernikahannya besok? Aku tak ingin menunda lagi pernikahan kami, bisa-bisa ada lagi yang membawanya kabur nanti.” Ujar Siwon setengah menyindir sambil melirik Sungmin yang kini menundukan kepalanya ketakutan. Tanpa menunggu tanggapan dari para istrinya, Siwon segera berlalu meninggalkan ketiga yeoja tersebut.

 

Merasa tak tega melihat Sungmin yang tampak pucat, perlahan Kibum mendekati gadis itu dan mengusap bahu Sungmin perlahan. “Gwaenchana?” Tanya Kibum sedikit lirih yang hanya dibalas anggukan oleh Sungmin.

 

“Sudahlah Kibum Eonni. Sebaiknya kau bawa saja gadis itu ke kamarnya. Kita harus dandani ia besok. Kau tak maukan Siwon marah lagi?” ujar Heechul dingin sambil menatap Sungmin tajam.

 

“Baiklah. Sebaiknya kau kembali ke kamarmu Heechul-ah. Biar Sungmin aku yang urus.”

 

**********************

 

“Jadi. Sebenarnya bagaimana hubunganmu dengan putraku?” Tanya Kibum ketika ia dan Sungmin sudah berada di kamar Sungmin. Wajah Sungmin tampak sedikit merona mendengar pertanyaan Kibum. Dari situ saja sebenarnya Kibum sudah tahu kalau putranya menjalin hubungan khusus dengan gadis ini.

 

“Kau tak mau menceritakannya padaku?” desak Kibum sambil tersenyum lembut. “A-aku dan Kyuhyun sebenarnya berpacaran, Nyonya.” Ujar Sungmin malu-malu. “Hey, kenapa kau memanggilku Nyonya? Kau bisa memanggilku Eomma kalau kau mau.” Sungmin tampak mengerjapkan matanya lucu sambil menatap Kibum. “Ta-tapi…”

 

“Wae? Kau kan yeojachingu putraku. Tak masalahkan kau memanggilku Eomma?”

 

Seketika wajah Sungmin berubah muram. Benar ia yeojachingu Kyuhyun, tapi itu dulu. sedangkan besok ia harus menikah dengan Cho yang lain. Perlahan air mata Sungmin menetes lagi. Kibum yang melihat hal itu sontak menarik Sungmin ke pelukannya, “Kenapa menangis, hm?”

 

“Kyu-Kyuhyun… bagaimana dengan dia sekarang?” isak Sungmin. “Sstt… tenanglah, dia anak yang kuat. Pasti sebentar lagi dia akan menyelamatkanmu. Kau tenanglah. Mian, Eomma tak bisa menolongmu. Tapi Eomma akan selalu mendukungmu dan Kyuhyun.”

 

“Gomawo, Eomma.”

 

**********************

 

Donghae dan Eunhyuk kini saling terdiam di dalam pesawat yang membawa mereka ke Jepang. Sejujurnya, begitu banyak pertanyaan berkecamuk dibenak Eunhyuk, namun ia urungkan niatnya untuk bertanya pada Donghae.

 

“Hyuki-ya… kenapa kau diam saja? biasanya kau begitu hiperaktif?” Tanya Donghae yang ternyata sudah tak nyaman dengan aksi diam-diaman mereka.

 

“Se-sebenarnya untuk apa kita ke Jepang?” Tanya Eunhyuk ragu dan tak berani menatap Donghae. “Aku memiliki tempat tinggal di Jepang. Dulu aku tidak tinggal bersama mereka. Aku tinggal sendiri di Jepang, maka dari itu aku membawamu ke Jepang, karena aku tak punya tempat tinggal lain selain di Jepang. Tak mungkinkan aku membawamu ke kediaman orang tuaku? Disana ada Appaku.” Jelas Donghae panjang lebar sementara itu Eunhyuk hanya menganggukan kepalanya mengerti.

 

**********************

 

“Jadi kau akan menikahinya besok, Siwon-sshi?”

 

DEG

 

Kyuhyun yang baru saja keluar dari kamar itu dikejutkan oleh suara Victoria yang tampaknya sedang berbicara dengan Siwon ditelepon, Kyuhyun perlahan memasang pendengarannya tajam-tajam agar dapat mendengar apa yang dibicarakan kedua orang itu.

 

“Baguslah, semakin cepat kau menikahi gadis itu semakin baik. Agar aku bisa dengan leluasa mendekati Kyuhyun. Kau tahu? Putramu itu sangat sulit didekati, di otaknya hanya ada Sungmin, Sungmin, dan Sungmin.” Gerutu Victoria. Sontak mata Kyuhyun membulat tak percaya, ‘Jadi besok Appa akan menikahi Sungmin?’ batin Kyuhyun takut.

 

“Kyu, apa yang kau lakukan disana?” panggilan Victoria sontak membuat Kyuhyun tersadar dari lamunannya. Tanpa menjawab pertanyaan Victoria, perlahan Kyuhyun maju mendekati Victoria sampai jarak di antara mereka hanya tersisa beberapa jengkal saja.

 

Victoria tak percaya akan yang dialaminya ini. tak pernah ia bayangkan sebelumnya, kalau akan menjadi segugup ini jika berada dalam posisi yang begitu dekat dengan Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun menundukan dirinya sampai kepalanya tepat berada disamping telinga Victoria. Bahkan Victoria dapat merasakan hembusan nafas beraroma mint itu disekitar wajahnya.

 

“Bisa aku minta tolong sesuatu padamu?” lirih Kyuhyun ditelinga Victoria, membuat Victoria sekejap merasa hilang akal. “Te-tentu saja. kau ingin apa, Kyu?”

 

“Aku sedang ingin makan ramyeon. Bisakah kau belikan?”

 

“Ba-baiklah, aku akan segera menyuruh pelayan untuk membelikannya.” Ujar Victoria dan beranjak pergi mencari pelayannya, namun Kyuhyun segera menahan lengan Victoria dan kembali mendekatkan bibirnya ketelinga Victoria sambil berbisik lirih setengah menggoda, “Tapi aku ingin kau sendiri yang beli dan juga kau sendiri yang membuatnya menggukan tangan indahmu ini.” ujar Kyuhyun sambil mengusap lembut tangan Victoria.

 

“Ba-baiklah, Kyu… kau tunggulah. Aku akan segera kembali.” Bersamaan dengan menghilangnya Victoria dari pandangannya, seringai puas tercetak dibibir tebal namja Cho itu.

 

“Dasar gadis bodoh.” Gumamnya kemudian beranjak pergi meninggalkan rumah itu.

 

 

**********************

 

“Hae… dimana rumahmu? Aku lelah…” gerutu Eunhyuk, daritadi ia hanya mengikuti langkah kaki Donghae tanpa tahu kemana Donghae akan membawanya.

 

Tiba-tiba saja tanpa ia duga Donghae menggandeng tangannya sambil tersenyum senang, sepertinya mereka sudah hampir sampai ditujuan utama. Kini mereka tengah berdiri di depan gerbang sebuah rumah bergaya minimalis berwarna putih. Donghae tampak tersenyum senang sambil terus menatap rumah tersebut.

 

“Ini rumahmu, Hae?” Tanya Eunhyuk, “Ne, ayo masuk.” Ajak Donghae sambil tetap menggandeng tangan Eunhyuk. Baru saja Donghae berniat membuka pintu gerbang itu, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat disamping mereka, tak berapa lama keluar sesosok wanita cantik dan tanpa diduga wanita itu memeluk Donghae erat, membuat Eunhyuk mengerjapkan matanya tak percaya.

 

“Hae~ aku merindukanmu…” ujar gadis itu manja. Sepertinya gadis itu juga orang Korea. “Na do Hwayoung-ah.” Ujar Donghae sambil membalas pelukan gadis itu.

 

‘Cih, apa-apaan mereka? Berpelukan dipinggir jalan? Dasar playboy tak tahu malu’ batin Eunhyuk yang merasa diacuhkan. “Eh, ini siapa, Hae?” Tanya gadis itu sambil menatap Eunhyuk.

 

“I-ini Eunhyuk. Hyuk, kenalkan ini Hwayoung.”

 

**********************

Kyuhyun terus menyusuri jalan yang begitu ia hapal ini. tentu saja ia hapal, jalan ini adalah jalan menuju rumah keluarga besar Cho. Rumah yang sudah cukup lama ia tinggalkan. Perlahan ia berjalan mengendap ketika ia sudah berada didekat rumah tersebut. Sedikit gugup ia mencoba untuk menyelinap masuk ke rumahnya sendiri. Ya, jangan lupakan bahwa kediaman keluarga Cho ini memiliki keamanan yang cukup tinggi.

 

‘Akhirnya berhasil lolos. Tunggu aku, Ming.’ Batin Kyuhyun sambil terus mengendap menuju balkon kamar Sungmin, ‘Semoga kamarnya masih sama seperti yang dulu’ Doa Kyuhyun dalam hati. Diperhatikannya dengan jeli kamar tersebut dari bawah. Perlahan diberanikannya diri untuk memanjat ke kamar yang berada di lantai dua itu.

 

TAP

 

Akhirnya Kyuhyun berhasil mencapai balkon kamar Sungmin, pelan-pelan di intipnya pintu kaca yang membatasi balkon tersebut dengan kamar Sungmin. Samar-samar didengarnya suara isak tangis dari dalam kamar tersebut. Kyuhyun mengembangkan senyumnya perlahan, ia tahu betul suara ini. tanpa pikir panjang, diketuknya pintu kaca tersebut perlahan berusaha tak menimbulkan kecurigaan.

 

TOK TOK

 

“Ming~ buka pintunya, chagi… ini aku.” Panggil Kyuhyun lirih. Tak berapa lama pintu kaca itu pun terbuka,

 

BRUK

 

Tanpa aba-aba, Sungmin menerjang ke pelukan Kyuhyun sambil menangis, Kyuhyun pun mengusap rambut yeoja-nya lembut sambil sesekali menciumi pucuk kepala Sungmin.

 

“Ming… bisakah kita masuk? Aku tahu kau begitu merindukanku, tapi disini dingin, chagi.” Desis Kyuhyun sambil melesakkan kepalanya ke perpotongan leher Sungmin. Tanpa banyak bicara Kyuhyun mendorong tubuh Sungmin masuk.

 

**********************

 

Sungmin menatap wajah Kyuhyun tak percaya, tangannya kini menyusuri lekuk wajah tampan itu, “Kyu… aku takut. Dia akan menikahiku besok. Aku harus bagaimana?” kyuhyun yang semula memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut tangan Sungmin pun sontak membuka matanya dan menatap Sungmin dalam dan lembut.

 

“Chagi, kau percaya padaku, kan? aku pastikan kita akan selalu bersama.”ujar Kyuhyun berusaha meyakinkan Sungmin. Perlahan Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah Sungmin. Seperti mengerti keinginan Kyuhyun, Sungmin pun memejamkan matanya sampai dirasakannya sentuhan Kyuhyun dibibirnya.

 

Ciuman mereka kali ini berbeda dari biasanya, kali ini lebih berkesan sarat akan kerinduan. Kyuhyun mengecup bibir Sungmin perlahan membuat Sungmin serasa melayang, namun perlahan tapi pasti, pergerakan bibir Kyuhyun diatas bibir Sungmin semakin liar. Tak hanya menyesap, kini Kyuhyun mulai mengajak lidah Sungmin ikut bermain. Tak terasa erangan Sungmin pun beberapa kali lolos dari bibir sharp M tersebut. Sama sekali tak ada niatan dari Kyuhyun untuk menghentikan semua  ini. mereka berdua begitu terlarut dalam suasana romantis ini.

 

**********************

 

“Yeoboseyo, Siwon-sshi. Bagaimana ini? kyuhyun menghilang.” Teriak Victoria kalap ketika ia tak mendapati keberadaan Kyuhyun saat ia pulang tadi.

 

“Apa maksudmu, Victoria-sshi?” Tanya Siwon tak kalah panik

 

“A-aku tak tahu. Tadi aku hanya ke supermarket sebentar, dan ketika aku kembali Kyuhyun sudah tak ada,” lapor Victoria frustasi.

 

“Sudahlah. Aku akan mengecek keadaan Sungmin dulu. bisa-bisa Kyuhyun membawanya kabur lagi.”

 

PIP

 

“Arrgh, sial. Kenapa dimatikan?” umpat Victoria kesal karena teleponnya dimatikan secara sepihak oleh Siwon.

 

**********************

 

Mendengar laporan Victoria tadi, entah kenapa perasaan Siwon jadi tak enak. Segera dilangkahkan kakinya menuju kamar Sungmin dengan tergesa. Kibum yang tak sengaja melihat raut cemas suaminya pun mau tak mau menjadi penasaran, ada apa sebenarnya? Tanpa banyak bicara Kibum mengikuti langkah Siwon menuju kamar Sungmin.

 

**********************

 

BRAK

 

“Apa yang kalian lakukan?” teriak Siwon marah.

 

“Omona!” kibum yang melihat apa yang sedang terjadipun membekap mulutnya tak percaya. Dihadapan mereka kini terlihat jelas, Kyuhyun yang sedang mencumbu Sungmin dalam posisi yang bisa di bilang –ehem- ekstrim. Sontak Kyuhyun segera bangkit dari posisinya dan membantu Sungmin membenahi penampilannya.

 

Secepat mungkin Siwon melangkah mendekati Kyuhyun dan menarik kerah baju pemuda tampan itu kasar. “Kau… benar-benar anak kurang ajar.”

 

BUG

 

Satu tinju Siwon mendarat sukses di wajah Kyuhyun bersamaan dengan terdengarnya jeritan Sungmin yang tak sanggup melihat namjachingu-nya kini dipukuli.

 

“Sungmin milikku, Appa. Tak bisakah kau melepasnya untukku?” ujar Kyuhyun terengah sambil menatap Siwon tajam.

 

“Jangan bermimpi Cho Kyuhyun. Aku akan menikahinya besok dan jangan harap kau bisa merebutnya.”

 

BUG

 

Kembali, satu tinju mendarat mulus diwajah Kyuhyun, seketika Sungmin bangkit dari posisinya dan memeluk Kyuhyun erat. “Jebal, jangan pukul dia lagi aku mohon…”

 

“Aku setuju menikah denganmu tapi jangan sakiti Kyuhyun.”

 

“Ming !”

 

 

TBC