FF KyuMin | Past And Future | GS | PART 11


A KYUMIN FANFICTION

.

Past And Future

.

Written by Sevy Lelibriani © 2013

.

Disclaimer : All casts in this fict belong to God, their parents, and of course themselves. But, all plot and story of this fict originally MINE.

.

Warning : GS | Bad Diction | OOC | typo (es) | Time-Travel story | cerita pasaran | Don’t Like Don’t Read!

Copast, Bash and flame are not allowed here

.

.

Genre : Fantasy, Romance, Hurt/Comfort

.

Rate : T

.

Happy Reading

.

.

Kyuhyun tersentak ketika dilihatnya Sungmin hendak beranjak dari tempatnya. Buru-buru ia menyembunyikan diri agar tak terlihat oleh Sungmin. Sungmin kini terlihat mengembalikan posisi buku itu ke tempatnya semula, kemudian ia bergegas pergi dari sana. Bisa Kyuhyun lihat mata gadis itu sembab dan wajahnya sedikit pias. Kyuhyun mengkerutkan keningnya bingung. Sebenarnya apa yang terjadi pada gadis itu?

Setelah memastikan kalau Sungmin sudah benar-benar pergi, bergegas Kyuhyun keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan memasuki gubuk tersebut. Kyuhyun menatap sangsi pada buku yang –sepertinya- di fungsikan sebagai pengganjal meja reyot tersebut. Sebelumnya Kyuhyun memang pernah melihat buku itu ketika ia kecil dulu. Namun sama sekali tak pernah terpikirkan olehnya kalau itu adalah sebuah diary.

Kyuhyun terkenang lagi masa kecilnya, saat itu ia masih berusia sekitar sepuluh tahun ketika ia dan kakeknya datang kemari. Kakeknya ‘lah yang mengenalkannya dengan tempat ini. Seketika itu juga ia mencap kalau ini adalah tempat favoritnya.

Kyuhyun tersenyum saat teringat, dulu kakeknya –yang kini telah tiada- sering menceritakan kisah-kisah padanya. Ya, ia ingat. Kakeknya bahkan pernah menceritakan tentang asal usul namanya. Kakeknya dulu pernah bilang kalau wajah Kyuhyun begitu mirip dengan kakek buyutnya –yang tentu saja tak pernah Kyuhyun kenal.

Kyuhyun-ah, kau tahu kenapa kau di beri nama Cho Kyuhyun?’ tanya kakek Kyuhyun tiba-tiba seraya tersenyum. Saat itu Kyuhyun kecil hanya menggeleng dan menatap polos pada kakeknya. Kakeknya tampak tersenyum lembut seraya mengusap kepala Kyuhyun pelan.

Harabeoji ‘lah yang menyarankan agar orangtuamu menamaimu Kyuhyun,’ ujar kakek Kyuhyun lagi.

Memangnya kenapa, beoji?’ tanya Kyuhyun bingung.

Karena kakek harabeoji –kakek buyutmu, juga bernama Cho Kyuhyun. Dulu kakek buyutmu itu ‘lah yang pertama kali memberitahu harabeoji tentang tempat ini.’

Kyuhyun menatap ragu pada buku usang tersebut. Dengan ragu diambilnya buku tersebut hati-hati. Buku itu telah begitu rapuh. Kyuhyun tak dapat membayangkan sudah berapa lama buku itu di biarkan berada disana. Dibukanya buku tersebut perlahan.

Kyuhyun mengernyit heran saat melihat sebuah nama yang tertulis di bagian depan buku tersebut –tepat di pojok kiri- sampul buku.

Cho Kyuhyun

“Kenapa bisa ada namaku disini? Aku tak pernah ingat pernah memiliki buku ini. Apa jangan-jangan ini milik kakek buyutku?” ujar Kyuhyun bermonolog. Rasa penasaran begitu bercokol dalam hatinya. Ia harus tahu ada hubungan apa Sungmin dengan buku aneh ini. Bergegas dibukanya tulisan pertama yang ada di buku itu.

13 Juli 1902

MinniMin, hari ini tepat seminggu kau meninggalkanku.

Aku tak tahu kenapa kau meninggalkanku hingga membuatku terpuruk seperti ini.

Tidak, tidak. Aku tidak marah padamu…

Hanya saja aku bingung,

Apa aku melakukan kesalahan padamu hingga kau meninggalkanku?

Min, aku merindukanmu, sayang…

Kau harus tahu, sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu,

Lee Sungmin…

DEG

Kyuhyun tertegun saat membaca tulisan yang sepertinya adalah isi curahan hati seseorang tersebut atau bisa di bilang itu adalah curhatan kakek buyutnya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan pikiran tak masuk akalnya mengenai alasan Sungmin menangis setelah membaca buku ini. Dengan tergesa, Kyuhyun membuka halaman demi halaman buku tersebut. Wajahnya menegang seusai membaca keseluruhan isi buku tersebut.

Kyuhyun sama sekali tak berani mengambil kesimpulan tentang semua ini, tapi… kata-kata Sungmin tadi terus terngiang di pikirannya,

Kyuhyun-ah, kenapa namja sepupu Eunhyuk itu harus begitu mirip denganmu? Hiks…”

Namja sepupu Eunhyuk itu… dirinya ‘kan? Lalu siapa ‘Kyuhyun’ yang Sungmin maksud? Tidak mungkin ‘kan kalau….

“Tapi ada nama Sungmin di buku ini…” gumam Kyuhyun masih sulit percaya. Kyuhyun berusaha menjernihkan pikirannya dan bergegas mengembalikan buku itu ke tempatnya semula. Dengan gontai ia berjalan meninggalkan gubuk tersebut.

Saat ini pikirannya masih di penuhi dengan dugaan-dugaan tak masuk akal mengenai Sungmin.

.

-oOo-

.

Saat ini Kyuhyun tampak termenung di meja makan mengabaikan ocehan Heechul dan Eunhyuk. Ya, Eunhyuk memang memutuskan untuk menginap di rumah Kyuhyun karena paksaan Heechul yang mengeluh kesepian karena masih baru disini. Dan lagi, ayah Kyuhyun –Cho Hangeng- masih sibuk dengan pekerjaannya di Kanada sehingga belum bisa pindah ke Korea dalam waktu dekat ini.

“Kyu, kenapa kau tak ajak Sungmin kemari? Umma merindukannya,” ujar Heechul tiba-tiba membuyarkan lamunan Kyuhyun.

“Kau ‘kan baru bertemu dengannya tadi siang, Umma…” ujar Kyuhyun tanpa menoleh kearah Heechul yang kini menatap sengit putranya itu.

“Sepertinya Ahjumma sangat menyukai Sungmin, ya?” tanya Eunhyuk seraya memasang cengirannya untuk menggoda Kyuhyun. Namun Kyuhyun berpura-pura tak melihatnya.

“Tentu saja. Bahkan kalau Kyuhyun ingin menikahi Sungmin sekarang. Umma siap melamarkannya untuk bocah setan ini,” ujar Heechul berbinar. Seketika Kyuhyun tersedak oleh makanannya sendiri, Umma-nya benar-benar konyol, bagaimana mau menikahi Sungmin jika Sungminnya saja selalu menghindar darinya?

Sementara itu Eunhyuk tampak terpingkal menertawakan wajah bodoh Kyuhyun yang kini mulai memerah. Kyuhyun masih memukul dadanya pelan untuk menghentikan tersedaknya.

“Diamlah monyet!” ujar Kyuhyun seraya menatap tajam Eunhyuk yang masih tertawa. Eunhyuk tampak berdeham sejenak berusaha menghentikan tawanya. Sedikit iba juga melihat Kyuhyun yang tampak salah tingkah sekarang.

“Noona, kau bilang kau pernah melihat lukisan kakek buyut yang sangat mirip denganku. Apa benar begitu mirip?” tanya Kyuhyun tiba-tiba. Eunhyuk tampak berpikir sejenak sebelum menjawabnya.

“Benar. Waktu itu aku dan Sungmin pergi ke pameran lukisan yang di buka selama empat hari. Lalu Sungmin melihat lukisan yang begitu mirip denganmu,” ujar Eunhyuk. Kyuhyun tampak mengangguk mengerti.

“Aku tak menyangka kau begitu mirip dengan kakek buyut kita. Terakhir kali aku melihatmu sepuluh tahun yang lalu, sepertinya wajahmu tidak begini,” sambung Eunhyuk seraya berpura-pura mengamati wajah Kyuhyun. Kyuhyun tampak mendengus kesal.

“Kenapa? Aku jadi lebih tampan, ya?” ujar Kyuhyun seraya menyeringai, sontak Eunhyuk mendengus kesal. Percaya diri sekali bocah Cho itu!

“Ah, lukisan itu, ya? Dulu haraboji kalian pernah menceritakan kisah tentang lukisan itu pada Umma saat Umma dan Appa masih berpacaran,” ujar Heechul tiba-tiba. Sontak Kyuhyun mendongak menatap Umma-nya, sepertinya Umma-nya bisa memberinya sedikit petunjuk.

“Benarkah Ahjumma? Memang bagaimana ceritanya?” tanya Eunhyuk antusias.

“Ahjumma sudah agak lupa. Tapi yang ahjumma ingat, dulu kakek buyut kalian pernah jatuh cinta pada seorang gadis, kemudian gadis itu tiba-tiba saja pergi meninggalkannya. Hanya sebuah surat dan lukisan ‘lah yang menjadi kenangan dari gadis itu. Kakek buyut kalian sempat frustasi setelah kepergian gadis itu, namun setahun kemudian ia memutuskan untuk menikah dan melupakan semua kenangannya bersama gadis itu,” ujar Heechul. Eunhyuk tampak berkaca-kaca mendengarkannya sementara itu Kyuhyun tampak tertegun. Pandangannya menerawang. Saat ini pikirannya telah menjelajah kemana-mana. Ia masih tak begitu yakin Sungmin ada hubungannya dengan semua ini. Tapi kata-kata Sungmin di gubuk tadi terus mengusiknya. Ah, ia harus mencari tahu lagi besok!

.

-oOo-

.

Kyuhyun sudah menjelajahi hampir separuh kampus, namun sedari tadi ia sama sekali tak menemukan sosok yang ia cari. Kyuhyun memasuki kelas Eunhyuk tanpa mempedulikan tatapan lapar yeoja-yeoja disana. Ia menemukan sepupunya itu tengah berbincang di telepon. Sepertinya Eunhyuk tengah menelepon kekasihnya –Donghae- yang memang berbeda universitas dengan mereka. Kyuhyun segera mengambil tempat disamping Eunhyuk, sembari menunggu Eunhyuk selesai menelepon, ia memutuskan untuk menatap sekeliling kelas ini. Betul-betul khas anak-anak seni.

Eunhyuk tampaknya telah menyelesaikan pembicaraannya di telepon. Yeoja itu tersenyum cerah. Seketika ia tersentak saat disadarinya Kyuhyun telah berada di sebelahnya.

“Sedang apa kau disini?” tanya Eunhyuk to the point. Eunhyuk tampak menatap sepupunya itu penuh selidik. Tumben sekali Kyuhyun datang kemari.

“Sungmin mana, noona?” tanya Kyuhyun tanpa menatap Eunhyuk. Eunhyuk tampak tersenyum paham. Rupanya Kyuhyun benar-benar serius pada Sungmin.

“Sepertinya kau benar-benar sudah jatuh cinta padanya,” ujar Eunhyuk seraya tersenyum menggoda Kyuhyun. Di luar dugaan, Kyuhyun tampak mengangguk. Eunhyuk sempat mengira Kyuhyun akan menyangkalnya, namun ternyata…

“Ku rasa begitu…” gumam Kyuhyun seraya tersenyum.

“Tapi sepertinya sulit sekali mendapatkannya,” lirih Kyuhyun. Eunhyuk menatap prihatin sepupunya itu dan mengusap bahu Kyuhyun pelan.

“Berusahalah. Segala sesuatu itu butuh usaha. Kau tak bisa mendapatkannya dengan cuma-cuma, kemana Cho Kyuhyun yang ambisius yang selama ini ku kenal, eoh?” ujar Eunhyuk memberi semangat. Jujur saja, ia benar-benar sangat mendukung hubungan Kyuhyun dan Sungmin. Akan sangat menyenangkan jika sepupu kesayangannya bisa bersanding dengan sahabat kesayangannya juga.

“Noona, menurutmu ada yang berubah tidak dari sikap Sungmin selama ini? Aku memang baru mengenalnya. Tapi entah kenapa aku merasa sifat aslinya tidaklah seperti yang ia tunjukan selama ini dihadapanku,” ujar Kyuhyun lagi. Eunhyuk tampak menimbang sebentar jawabannya sebelum melontarkannya. Eunhyuk memang menyadari sesuatu yang salah pada Sungmin. Yeoja itu tampak berbeda. Sikapnya jadi lebih pendiam, tiba-tiba saja ia bisa memasak –oke, ini perubahan yang bagus- dan sekarang Sungmin tampak berubah menjadi sosok yang sedikit dingin.

“Ya, aku rasa memang ia berubah. Setelah pulang dari galeri itu kemarin ia memang jadi agak berbeda. Ia jadi lebih sering melamun,” gumam Eunhyuk. Kyuhyun tampak sibuk dengan pikirannya.

“Lalu kemana Sungmin sekarang?” tanya Kyuhyun lagi. Ia sama sekali tak melihat yeoja itu sedari tadi.

“Sepertinya ia membolos. Berkali-kali aku berusaha menghubunginya namun tak di angkat. Sepertinya ia sedang ada masalah,” lirih Eunhyuk. Kyuhyun tampak berpikir sejanak. Bolos? Apa jangan-jangan…

“Noona, aku pergi dulu. Sampai jumpa!”

.

-oOo-

.

Sungmin tampak menatap sendu buku usang di pangkuannya. Hari ini ia memutuskan untuk bolos kuliah. Ia butuh waktu untuk menenangkan dirinya. Lagi pula ia masih ingin melanjutkan membaca diary Kyuhyun-nya.

Ia membuka halaman yang belum ia baca kemarin, Sungmin tampak menghembuskan napasnya perlahan, berusaha menenangkan perasaannya. Ketika di rasanya perasaannya sedikit tenang, ia mulai membaca perlahan deretan tulisan di buku itu.

3 Maret 1903

MinniMin, aku sudah pernah cerita ‘kan kalau aku bertemu dengan seorang yeoja yang begitu mirip denganmu?

Yeoja itu bernama Lee Hyunmin

Dia gadis yang baik dan periang

Dia selalu mau mendengarkan keluh kesahku tentangmu

Dia juga tahu segala hal tentangmu

Dia bahkan selalu menyemangatiku untuk tidak terus terpuruk dengan kesedihanku.

Maaf, bukan maksudku untuk memuji-muji yeoja lain dihadapanmu

Bagiku kau tetaplah yang terbaik

Aku harap kau tak kecewa karena keputusanku ini…

Aku… aku memutuskan untuk melamarnya, Min…

Aku harap kau juga bahagia dengan namja lain yang kelak menjadi takdirmu…

Lagi-lagi Sungmin menitikan air matanya. Jadi yeoja yang berada di foto itu, yeoja yang beruntung bisa mendapatkan Kyuhyun seutuhnya itu bernama Hyunmin? Sungmin kembali membuka lembar berikutnya.

15 Maret 1903

MinniMin, hari ini aku menikah…

Tak ku sangka Hyunmin langsung menerima tawaranku saat itu

Tapi entah kenapa, aku masih merasa ada yang kurang

Aku sama sekali tak merasakan kebahagiaan, Min

Seperti ada rongga kosong di dalam hatiku

Kau tahu apa yang terjadi padaku?

Sungmin tersenyum miris membaca tulisan tersebut, ia memantapkan hatinya untuk membuka lembar selanjutnya. Sepertinya tulisan selanjutnya di tulis oleh Kyuhyun setahun kemudian.

29 September 1904

MinniMin, hari ini aku bahagia sekali

Hari ini aku telah menjadi ayah

Putraku begitu tampan

Kau tahu siapa namanya?

Aku memberinya nama Cho Sunghyun…

Gabungan antara Sungmin dan Kyuhyun…

Sungmin tampak menutup mulutnya menahan isakan. Kembali di bukanya halaman berikutnya namun ia tampak mengernyit heran. Sepertinya tulisan berikutnya ini cukup panjang. Namun anehnya sepertinya itu di tulis puluhan tahun kemudian setelah tulisan sebelumnya.

1 Januari 1943

Sudah empat puluh tahun berlalu, Min…

Mungkin kau menganggap ini konyol

Bahkan di di usia setua ini

Aku masih terus menulis di buku ini

Jujur saja hingga kini aku masih belum bisa melupakanmu

Rasa cintaku masih begitu besar untukmu

Kau tahu? Terkadang aku selalu merasa bersalah saat menatap wajah istriku

Selama ini aku selalu membayangkan bahwa Hyunmin adalah kau

Bahkan pernah beberapa kali aku salah mengucap namanya dan memanggilnya ‘Sungmin’

Namun ia tak pernah marah padaku,

Ia selalu tersenyum maklum padaku,

Walau pun aku tahu ada sorot kekecewaan di matanya

Perasaan bersalah ini terus menggerogotiku, Min…

Bahkan saat ia menutup usia pun

Tepatnya lima bulan yang lalu ia pergi meninggalkanku untuk selamanya

Aku masih belum bisa mencintainya dengan tulus

Seperti aku mencintaimu…

Kau harus tahu, Min…

Bahkan hingga di usiaku yang telah senja ini

Aku selalu menunggumu

Berharap kau akan muncul dihadapanku

Namun sepertinya sudah tak ada lagi harapan untukku

Aku tak yakin bisa menunggumu lebih lama lagi

Maafkan aku,

Jeongmal saranghae, Lee Sungmin

Sungmin sudah tak mampu lagi menahan isakannya. Ia menangis kencang melampiaskan semua rasa sakitnya. Ia membalik lagi kertas tersebut, namun sudah tak ada lagi tulisan disana. Sepertinya itu tulisan terakhir Kyuhyun.

Sungmin menangis sesenggukan tanpa menyadari kini seorang pemuda terus menatapnya sedari tadi.

.

.

.

Kyuhyun tampak mengintip ke dalam gubuk. Entah kenapa, ia yakin sekali kalau Sungmin pergi kemari. Dan ternyata dugaannya tepat. Sungmin memang berada disini. Kyuhyun tercekat saat di lihatnya Sungmin lagi-lagi terisak seraya memangku buku usang yang kemarin ia baca.

Dengan sedikit ragu, Kyuhyun memutuskan untuk menghampiri Sungmin. Ia harus tahu apa yang menyebabkan yeoja itu seterpuruk itu.

.

.

.

Sungmin tersentak kaget saat dilihatnya sepasang kaki berjalan kearahnya. Ia bisa merasakan kalau sosok tinggi itu kini berdiri menjulang dihadapannya. Tak lama kemudian sosok itu berjongkok menghadap Sungmin dan mengusap lembut pipi Sungmin yang basah oleh air mata.

“Kau…”

“Sudah ku duga kau pasti membolos kemari,” ujar Kyuhyun sambil tersenyum menatap Sungmin yang kini terdiam dihadapannya.

“Jangan mencoba untuk mengelak lagi, Min. Ceritakan padaku ada apa sebenarnya? Kau tidak bisa memendam masalahmu seorang diri. Kalau kau mau kau bisa membaginya denganku,” ujar Kyuhyun lembut sembari menatap Sungmin dalam. Yeoja itu kembali bersikap dingin.

“Kau tak akan percaya dengan semua ceritaku,” ujar Sungmin pelan. Kyuhyun mendengus pelan. Ia harus bersabar untuk meluluhkan kekeras kepalaan Sungmin.

“Bagaimana aku mau percaya kalau kau saja tak mau bercerita apa pun padaku?” Sungmin tampak menatap ragu sosok Kyuhyun dihadapannya. Sepertinya ia sudah mau sedikit luluh pada Kyuhyun.

Sungmin memutuskan untuk menceritakan semuanya. Semua kejadian yang ia alami. Mulai dari ajakan Eunhyuk untuk melihat pameran lukisan hingga saat ia terjebak di masa lalu dan jatuh cinta pada sosok yang –juga – bernama Kyuhyun di masa lalu. Sungmin tak peduli Kyuhyun akan percaya atau tidak. Tapi jujur saja, ia menjadi sedikit lebih lega karena telah membagi masalahnya pada orang lain.

Kyuhyun tampak mendengarkan cerita Sungmin dengan tenang. Sesekali ia mengernyit entah karena heran atau karena tak percaya. Sungmin tampak menghela napasnya ketika telah selesai bercerita.

“Kau mungkin tak mempercayai kata-kataku. Tapi aku sungguh mengalaminya,” ujar Sungmin.

“Kata siapa aku tak percaya? Aku percaya padamu,” bantah Kyuhyun. Kyuhyun sadar, memang cerita Sungmin itu tak masuk akal. Bagaimana mungkin seseorang bisa mengalami perjalanan waktu dan kembali ke masa lalu? Tapi semua keraguan itu terbantahkan jika ia mengingat kembali, bahwa ia memiliki leluhur yang juga bernama Kyuhyun. Dan seringkali pula Sungmin menangis menggumamkan nama ‘Kyuhyun’ yang pastinya bukan dirinya, belum lagi di buku usang –milik leluhurnya itu- juga ada nama Sungmin disana. Ia yakin itu semua bukan hanya kebetulan semata.

Sungmin tampak berdecih sebelum menjawab kata-kata Kyuhyun, “Sudahlah, kau tak perlu memaksakan diri untuk percaya padaku. Toh, aku juga merasa semua kejadian ini betul-betul di luar nalar.” Sejenak keheningan tampak tercipta di antara mereka.

“Kau tahu kenapa aku di beri nama Cho Kyuhyun?” tanya Kyuhyun tiba-tiba memecah keheningan yang sempat tercipta di antara mereka. Sungmin memilih untuk diam hingga Kyuhyun menyelesaikan ucapannya. Kyuhyun tampak tersenyum lembut.

“Aku di beri nama Cho Kyuhyun karena kakek buyutku juga bernama Cho Kyuhyun. Dulu harabeoji-ku ‘lah yang mengusulkan pada Appa-ku untuk menamaiku sama seperti nama kakeknya,” jelas Kyuhyun. Sungmin masih memilih untuk bungkam. Apa maksud Kyuhyun mengatakan hal itu padanya?

“Min… aku tahu aku muncul tiba-tiba di hadapanmu dan kini malah mengingatkanmu pada sosok Kyuhyun yang kau kenal saat mengalami perjalanan waktu. Tapi… tak bisakah kau bangkit dari rasa sakitmu di masa lalumu? Bukalah hatimu untuk masa depanmu…” Sungmin menatap bingung pada Kyuhyun. Bicara apa pemuda ini?

“Maksudmu?”

“Maksudku… bisakah kau menatapku? Ada aku disini. Masa lalumu cukuplah kau jadikan kenangan. Sekarang bisakah kau buka hatimu untukku? Untuk masa depanmu? Kakek buyutku sudah tenang di alam sana bersama nenek buyutku, Min. Dan sekarang. Dihadapanmu, Kyuhyun di masa depan sedang menunggumu, Min,” ujar Kyuhyun seraya menatap Sungmin serius. Sungmin tampak tercengang dengan ungkapan Kyuhyun. Ia tak menyangka kalau Kyuhyun menyimpan perasaan padanya. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Perasaannya masih belum bisa sepenuhnya pulih dari rasa sakitnya di masa lalu.

“Kau… sejak kapan kau menyukaiku?” tanya Sungmin tergugu. Jujur saja ia sedikit risih dengan tatapan Kyuhyun yang berbeda dari biasanya. Seingatnya pertemuan pertamanya dengan Kyuhyun sama sekali tak memberikan kesan baik. Malah seringkali Kyuhyun membuatnya kesal. Dan sekarang apa ini? Kyuhyun bilang kalau ia menyukainya?

“Entahlah, aku juga ragu. Mungkin sejak Eunhyuk mengirimkan fotomu padaku, beberapa saat sebelum aku berangkat ke Korea,”

“Jadi bagaimana, Min? kau bisa coba dulu menerimaku. Kalau kau masih tak bisa juga jatuh cinta padaku, kau berhak pergi,” ujar Kyuhyun lagi berusaha meyakinkan Sungmin yang kini menatapnya semakin bimbang.

“Baiklah, kita coba dulu…” Kyuhyun tampak tersenyum senang begitu mendengar jawaban Sungmin. Tak dapat di pungkiri, jantungnya kini terasa meledak-ledak. Oh, tapi jangan senang dulu, Cho Kyuhyun. Perjuanganmu masih panjang.

.

-oOo-

.

Eunhyuk tampak berlari memasuki kelas dan menghampiri Sungmin dengan wajah cerahnya. Kelihatannya ia behagia sekali hari ini.

“Min… aigoo… aku senang sekali akhirnya kau dan Kyuhyun menjadi sepasang kekasih…” pekik Eunhyuk heboh. Beberapa pasang mata di kelas itu tampak menatap mereka tak percaya. Bahkan sebagian besar yeoja –yang merupakan fans Kyuhyun- mulai merbisik-bisik dan memandang Sungmin aneh. Sungmin menghela napasnya sejenak.

“Hyuk… kau sukses membuatku jadi pusat perhatian disini…” dengus Sungmin.

“Mianhae… aku hanya senang sekali. Akhirnya sepupuku dan sahabatku berpacaran juga,” ujar Eunhyuk antusias. Sungmin hanya menatap Eunhyuk dengan tatapan yang sulit di artikan. Sejujurnya hatinya kini tengah di liputi perasaan bersalah. Ia sungguh merasa bersalah pada Kyuhyun dan Eunhyuk. Bagaimana jika nanti ia tak bisa membuka hatinya untuk Kyuhyun?

.

-oOo-

.

Kyuhyun berkali-kali menghela napasnya berusaha bersabar dengan sikap Sungmin yang seolah mengabaikannya. Beberapa kali di dapatinya Sungmin mengacuhkannya. Yeoja itu malah lebih sering membenamkan diri dalam lamunannya.

“Min… kau tak menyimak kata-kataku?” tanya Kyuhyun berusaha membuyarkan lamunan Sungmin. Sungmin tampak tersentak dan tersenyum canggung.

“Mi… mianhae… kau bilang apa tadi?” Kyuhyun berusaha menenangkan dirinya. ‘Sabar, Kyu… kau pasti bisa bertahan hingga Sungmin mau berpaling melihatmu,’ batin Kyuhyun menyemangati dirinya sendiri. Kyuhyun berusaha tersenyum.

“Tidak apa-apa. Aku rasa aku harus pergi. Sampai jumpa, saranghae~” ujar Kyuhyun kemudian berlalu dari sana. Sungmin tampak menatap tak enak pada Kyuhyun. Rasa bersalah itu semakin menjadi kala dirinya tak pernah bisa membalas ungkapan cinta yang selalu Kyuhyun ucapkan padanya. Ia tahu Kyuhyun telah berusaha begitu bersabar padanya. Namun ini betul-betul sulit baginya.

.

-oOo-

.

Drrt… Drrt…

Sungmin tampak tersentak dari tidur siangnya saat di dapatinya ponselnya bergetar. Sepertinya ada pesan masuk. Sungmin menatap bimbang layar ponselnya. Rupanya itu Kyuhyun.

From : 010-137-0302-xxxx

To : 010-713-1186-xxxx

Min, kau ada waktu?

Bergegas Sungmin mengetik balasan untuk namja Cho itu.

From : 010-713-1186-xxxx

To : 010-137-0302-xxxx

Memang kenapa?

Tak berapa lama ponsel itu kembali bergetar

From : 010-137-0302-xxxx

To : 010-713-1186-xxxx

Aku ingin mengajakmu kencan. Apa kau mau?

Sungmin tampak memikirkan sejenak ajakan Kyuhyun. Sebenarnya hari ini ia ingin ke gubuk di kaki bukit itu. Sejujurnya ia ingin sekali menolak ajakan Kyuhyun. Karena jujur saja, hingga saat ini, ia masih merasa risih dengan Kyuhyun, karena kemiripan namja itu dengan Kyuhyun-nya di masa lalu. Ia sendiri bahkan tak percaya telah mengatakan bersedia menjadi kekasih namja itu.

From : 010-713-1186-xxxx

To : 010-137-0302-xxxx

Mianhae, Kyu… aku sedang tidak enak badan.

Mungkin lain kali.

Sungmin benar-benar merasa begitu jahat telah membohongi namja sebaik Kyuhyun hingga seperti ini. Tak berapa lama ponselnya kembali bergetar.

From : 010-137-0302-xxxx

To : 010-713-1186-xxxx

Bailah, gwaenchana. Istirahatlah, kesehatanmu lebih penting.

Saranghae~

Sungmin menatap miris isi balasan Kyuhyun. Bergegas Sungmin menyambar tasnya dan pergi menuju gubuk di kaki bukit.

.

.

.

.

Kyuhyun tampak menatap ponselnya kecewa. Sebenarnya saat ini ia telah berada tak jauh dari rumah Sungmin. Padahal ia sangat berharap kalau hari ini ia bisa pergi berdua dengan Sungmin. Namun seketika Kyuhyun tersentak. Ia mengucak kedua matanya keras-keras. Ia tak salah lihat ‘kan?

Sungmin tampak keluar dari rumahnya. Ia terlihat sehat-sehat saja. Kyuhyun menggelengkan kepalanya berkali-kali. Ia berusaha untuk mengenyahkan prasangka negatifnya. Mungkin saja Sungmin akan pergi ke dokter ‘kan?

Kyuhyun memutuskan untuk mengikuti Sungmin diam-diam.

.

-oOo-

.

Kyuhyun menatap pedih sekaligus kecewa pada Sungmin yang berjalan jauh di depannya. Rupanya gadis itu berbohong padanya, sengaja untuk menghindarinya dan pergi ke gubuk di kaki bukit.

Kyuhyun merasakan perasaan perih dan cemburu muncul memenuhi hatinya saat ini. Saat ini ia memutuskan untuk mengintip lagi apa yang di lakukan Sungmin di gubuk itu. Namun ia menyesali keputusannya ini.

Kyu, aku mencintaimu… selalu… aku merasa begitu bersalah pada sepupu Eunhyuk… aku merasa begitu jahat, Kyu…”

Kyuhyun memejamkan matanya erat berusaha menahan gejolak di hatinya ketika di dengarnya Sungmin begitu mudahnya mengatakan cinta pada sosok ‘Kyuhyun’ di masa lalu. Sementara pernyataannya cintanya selalu diabaikan oleh gadis itu. Ia meremas dadanya yang terasa begitu perih saat ini.

Jadi begitu sulit baginya untuk menerima kehadiranku…’

Menyedihkan, bahkan aku kalah bersaing dengan kakek buyutku sendiri’

.

-oOo-

.

TBC

31 tanggapan untuk “FF KyuMin | Past And Future | GS | PART 11”

  1. lah…
    gantian kasian si kyu
    ming……masa kamu gk bs bales prsaan si kyu sih….

    sedih jadinya
    penasaran endingnya…..

  2. Kasihan kyu yah ga dibales minnie. Tp minnie juga kasihan si terlalu terlarut di masa lalu…..
    Ayolah minnie buka hati buat kyu yg ms skr… Jangan keterusan… Huhuhu agak nyesek ai bacanya…

  3. Sabar ya kyu, aku percaya kamu pasti bisa membut sungmin jath cinta sepenuhnya padamu…

  4. Aihh.. Ming terlalu larut dalam kesedihannya 😦
    Kenapa ga balas cintanya si Kyu di masa sekarang ajja sih 😦
    Kasian si Kyu kalah ama kakek buyutnya sendiri 😥
    Fighting Kyu ^^ kamu pasti bisa bikin Ming jatuh cinta ke kamu Kyu 😉

    Lanjuttttttt ^^

  5. Nangis klu bca bku harian nya kyu yg dlu ,,berasa bngt 😦 feel nya dpt :(, ,,
    Min bleh minta PW nya bwt chap 7and 9

  6. aq jadi bingung sendiri..jika ntar sungmin mencintai kyu dimasa depan..kasian kyu dimasa lalu yang setia menunggu sampai mati..tapi kalau sungmin… trus kalo sungmin tidak move on… kasian kyu dimasa depan.. huwehhh..sedih bget… meskipun sama2 kyuhyun..tapi mereka orang yang berbeda.. aq gak bisa mbayangin kalo aq jadi umin…galau…galau berat nih…

  7. huwahhh.. kyu di masa lalu sampe mati pun masih nunggu sungmin.ya ampun.udah cinta mati banget dia… dan kyu masa depan harus berjuang menunggu sungmin buka hatinya lagi.. oh ayolah sungmin terima kyu yg akan jadi takdirmu

Tinggalkan Balasan ke putrirzkaml Batalkan balasan